Sunday, April 12, 2009

Reintroduce: Marlip mobil listrik

Mobil bertenaga listrik produksi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) —disebut marlip (marmut listrik)—merupakan salah satu wujud solusi ilmu pengetahuan dan teknologi atas krisis energi di negeri ini. Sayang, pemanfaatannya hingga kini belum juga optimal.

”Penggunaan energi listrik juga ramah lingkungan, bahkan hampir nol emisi,” kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Umar Anggara Jenie dalam jumpa pers menjelang penyerahan marlip kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (25/10). Penyerahan direncanakan Kamis.

Pemerintah Siap Dukung Mobil Buatan Unnes

Menteri Perindustrian RI Fahmi Idris menyatakan dukungannya terhadap mobil buatan dalam negeri, salah satunya mobil mini hasil rancangan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes).

"Selama ini kami selalu berangan-angan bisa mengangkat produk mobil buatan dalam negeri. Adanya mobil buatan Unnes ini kami sangat mendukung. Jika dimungkinkan tentu akan kita upayakan adanya kerjasama dan sebagainya untuk pengembangannya," ujarnya usai mengikuti forum komunikasi pimpinan departemen perindustrian/instansi terkait dengan dunia usaha di Hotel Patra Jasa, Jumat.

Ia berharap, mobil buatan dalam negeri tersebut dapat dipamerkan pada ajang pameran di Jakarta nanti.

"Kami berharap mobil tersebut mendapatkan tempat di depan, sehingga mudah dilihat pengunjung," ujarnya.

ENGINE RUSNAS 500cc buatan Tegal-Detroitnya Indonesia

Dalam rangka kegiatan RUSNAS Engine, pada 10 dan 11 Februari 2009 bertempat di Kabupaten Tegal telah dilaksanakan pertemuan untuk sosialisasi dan diskusi tahap awal komersialisasi produk riset Engine RUSNAS 500cc yang berbahan aluminium paduan.

Pertemuan ini dihadiri oleh Tim Pengarah dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Tim Supervisi dari ITB, Direktur Pusat Teknologi Material BPPT dari Lembaga Pengelola RUSNAS engine beserta tim pelaksana, Kepala Bappeda dan Kepala Sub-dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tegal, PT. INKA, PT. ITM, PT. Nefa Global Industries serta beberapa Industri Kecil dan Menengah bidang logam yang berada di Kabupaten Tegal.

Pada pertemuan ini, Direktur Pusat Teknologi Material BPPT selaku Lembaga Pengelola dan Penanggung Jawab kegiatan RUSNAS Engine menjelaskan tahap awal komersialisasi Engine RUSNAS dengan konsep klaster industri (industrial cluster) Engine RUSNAS 500cc dimana Lingkungan Industri Kecil (LIK) Takaru, Tegal merupakan lokasi yang potensial dalam pengembangan klaster ini. Identifikasi rencana pengembangan klaster industri engine RUSNAS ini telah dilakukan, dimana elemen intinya adalah pembuatan/manufaktur engine yang akan dilakukan oleh PT. Nefa Global Industries dengan elemen pendukung yang terdiri dari BPPT, perguruan tinggi, institusi pelatihan, KNRT, Depperin, Depdiknas, Pemda serta asosiasi.